BERITA

DISDIK Larang Tarik Biaya Daftar Ulang

MALANG KOTA – Hari ini (14/7) hingga besok (15/7), daftar ulang siswa yang lolos PPDB (penerimaan peserta didik baru) jalur reguler SMPN, SMAN, dan SMKN di Kota Malang berkesempatan mendaftar ulang. Para siswa dan orang tua tidak perlu khawatir soal biaya.

Sebab, pada saat daftar ulang tidak ada kewajiban menyerahkan biaya apa pun. Hal itu sebagaimana yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, maka dalam agenda daftar ulang tidak boleh ada biaya yang dibebankan kepada siswa baru.

Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Budiono menyampaikan, permasalahan biaya tidak bisa dijadikan alasan bagi siswa yang telah lolos PPDB untuk mundur. ”Masalah pembiayaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembayaran, baru akan dibahas setelah masa orientasi siswa (MOS) selesai,” kata Budiono.

Jika ada kejadian siswa yang terhambat proses daftar ulangnya, Budiono meminta agar semua pihak yang mengetahui masalah tersebut segera melapor ke Disdik Kota Malang maupun langsung melapor ke Kementerian. Supaya masalah itu segera bisa diselesaikan.

Jika menemukan adanya tarikan yang memberatkan siswa, disdik akan memberikan sanksi. Tentunya mulai teguran hingga sanksi yang lebih berat. ”Sebab, kami sudah menyepakati masalah pembayaran itu baru boleh dibahas setelah MOS selesai. Jadi, kalau ada yang melanggar akan langsung kami tegur,” tegas Budiono.

Namun demikian, disdik yakin tidak akan ada tarikan yang dilakukan oleh sekolah negeri pada saat daftar ulang hari ini. ”Beda lagi ceritanya kalau sekolah swasta. Karena memang tidak ada larangan untuk menarik biaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budiono juga membenarkan bahwa untuk siswa-siswi yang telah memiliki kartu Indonesia pintar (KIP) harus dimasukkan dalam golongan prioritas. ”Kalau bisa sekolah memberi keringanan kepada mereka. Syukur-syukur kalau dibebaskan,” terangnya.

Sebagai informasi, lewat jalur reguler terdapat 5.213 siswa yang masuk di 27 SMPN di Kota Malang. Sementara untuk SMAN yang tersedia yakni 2.883 bangku yang tersebar di 10 SMAN yang ada di Kota Malang. Sedangkan untuk SMKN, kuota yang tersedia yakni 6.550 bangku yang tersebar di 13 SMKN.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Malang Tri Suharno membenarkan jika pendaftaran ulang PPDB jalur reguler, seluruh siswa SMAN tidak dipungut biaya. ”Pendaftaran ulang gratis,” ujar Tri saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Malang, kemarin (13/7).

Dia menjelaskan, memang ada pembayaran iuran awal masuk sekolah, tapi tidak wajib dibayarkan bersamaan dengan pendaftaran ulang. Iuran awal itu bisa dibayarkan setelah kegiatan pendaftaran ulang berlangsung. ”Bukan berarti yang tidak bisa bayar iuran awal, tidak bisa daftar ulang,” jelas Tri.

Dikatakannya, orang tua siswa akan diberikan pilihan ketika tidak mampu membayar iuran awal, yaitu membayar semampunya atau mengangsur pembayaran. Iuran itu digunakan untuk keperluan belajar mengajar siswa sendiri. ”SMA masih belum gratis total, kalau tidak mampu ya bisa mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM),” ujar Tri Suharno.

Pria yang juga menjabat sebagai kepala SMAN 10 Malang ini mengatakan, iuran awal itu akan dialokasikan kepada kebutuhan siswa selama satu tahun. SMAN 10 Malang sendiri menjatuhkan biaya iuran awal total sebesar Rp 1,6 juta untuk calon siswanya. ”Tiap SMA kurang lebih sama untuk biaya iuran awal,” papar Tri.

Iuran sebesar itu digunakan untuk biaya seragam, simpanan koperasi, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), iuran organisasi siswa intra sekolah (OSIS), buku perpustakaan, pedoman akademik, kartu pelajar, psychotest,majalah siswa, dan kegiatan tengah semester. ”Selain seragam khas SMAN 10 Malang, yang lainnya bisa beli di luar,” tambah Tri.

Selain itu, menurut Tri, terkait biaya pembangunan akan dimusyawarahkan dengan orang tua siswa. Mantan kepala SMAN 4 ini mengakui jika SMAN 10 Malang berencana mendirikan ruang kelas baru (RKB) dan akan mengumpulkan orang tua siswa untuk membicarakan masalah pendanaan. ”Sekalian saya akan menyosialisasikan tentang sistem kredit semester (SKS). Sebab, banyak orang tua siswa yang belum tahu,” kata Tri.

SMAN 10 Malang berencana mendirikan RKB karena melihat potensi jalur wilayah sangat tinggi. Tri mengaku pendaftar jalur wilayah di SMAN 10 Malang mencapai 300 siswa, sedangkan pagu yang tersedia hanya 70 orang. Maka dari itu, dia mencanangkan membuka dua kelas lagi karena 7 kelas dirasa kurang. ”Sebelumnya saya akan musyawarah dengan orang tua siswa dulu, ini bukan paksaan. Jadi, kalau tidak mampu tidak bayar tidak apa-apa asalkan jujur,” ungkap Tri.

Kepala SMKN 2 Malang Bagus Gunawan mengatakan, saat ini memang masih belum ditentukan berapa besaran biaya masuk yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa. ”Kami nanti masih melakukan persetujuan dengan orang tua siswa untuk menentukan biayanya,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Malang.

Setelah kegiatan MOS, hal tersebut baru bisa didiskusikan dengan seluruh orang tua siswa. ”Perencanaannya sudah ada. Nanti kami sampaikan di forum,” kata dia. Biaya tersebut untuk pengembangan sekolah. Setelah ketemu jumlahnya, kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang diterima.

”Untuk biaya gedung belum fix,” ungkapnya. Bagus menyampaikan, besaran biaya sumbangan yang dibayarkan tergantung dari kemampuan orang tua siswa. Pihaknya tidak melakukan paksaan berapa besar dana yang harus dibayarkan.

Menurut dia, masih ada 90 anak yang akan melakukan daftar ulang. Yaitu pada 14 dan 15 Juli. ”Total calon siswa kami ada 684 anak yang terbagi dalam 19 kelas,” papar dia. Sebelumnya pihaknya sudah membuka daftar ulang pada 2 Juli lalu. Proses daftar ulang seluruhnya dilakukan secara online.

Sementara itu untuk kebutuhan seragam, pihaknya tidak mewajibkan siswanya untuk membeli seragam di sekolah. ”Tidak harus beli di sekolah. Tapi kan ada beberapa atribut yang memang harus dibeli di sekolah,” kata dia.

Pihaknya menyediakan pembelian seragam sekolah melalui koperasi dengan harga Rp 610 ribu. ”Sudah dapat seluruh seragam ditambah bonus kaus kaki dan sabuk,” jelasnya. Dia menyampaikan, harga tersebut sudah termasuk yang paling murah dibandingkan sekolah yang lain.(iik/viq/fis/c2/lid)

Sumber : http://radarmalang.co.id/